Saat mengendarai sepeda motor, mobil, atau kendaraan bermesin lainnya di jalan raya, pernahkah terpikir dalam benak Anda, kapan jalan raya menggunakan lampu lalu lintas? Siapakah penemunya? Hemmm...jika Anda penasaran, silakan baca informasi selengkapnya.
Dulu, jalan raya masih dipenuhi oleh kuda dan kereta-kereta kuda. Petugas polisi waktu itu sangat sibuk karena harus mengatur lalu lintas di persimpangan-persimpangan yang ramai sepanjang hari. Ternyata, lampu lalu lintas pertama di dunia itu muncul sebelum kendaraan bermesin digunakan. Saat itu lalu lintas hanya dipenuhi oleh pejalan kaki, kereta kuda, dan gerobak.
Awalnya lampu lalu lintas dipasang di perempatan London, Inggris, pada tahun 1868, bentuknya seperti lentera bundar dengan sinyal merah dan hijau. Merah artinya "berhenti" dan hijau berarti "hati-hati". Lentera itu disinari oleh gas, diputar oleh tuas yang ada di dasarnya, sehingga sinar yang tepat menghadap ke arah lalu lintas. Namun sayang, pada 2 Januari 1869, lampu lalu lintas yang "kasar" ini meledak, sehingga melukai petugas polisi yang mengoperasikannya.
Kendaraan bermesin muncul. Situasi lalu lintas jalan raya tambah buruk. Petugas Polisi William L. Potts dari Detroit, Michigan, memutuskan untuk memecahkan masalah itu. Apa yang ada dalam pikirannya adalah menemukan cara untuk mengadaptasi sinyal lintasan kereta api agar dapat digunakan di jalan raya. Saat itu lintasan kereta api telah menggunakan kendali otomatis, namun lalu lintas relnya menjelajah pada garis-garis yang sejajar. Sedangkan lalu lintas jalan raya menjelajah di sudut-sudut kanan jalan.
Potts menggunakan warna-warna yang digunakan untuk lintasan kereta api, yaitu merah, kuning terang yang kecoklatan, dan hijau. Modal awal yang Potts keluarkan sebanyak $37, seharga kawat dan kendali elektris untuk membuat lampu lalu lintas pertama dengan 3 warna untuk perempatan. Karyanya itu pertama kali dipasang di sudut Woddward dan Michigan Avenues di Detroit. Dalam satu tahun, Detroit telah memasang 15 lampu lalu lintas otomatis yang baru.