Welcome to QIENAZONE. Thank you for visited my blogsite. Wish it will be useful for you guys. Leave a comment please ^^

Selasa, 09 Oktober 2012

Codman Pendulum Exersice for Shoulder (Codman Pendulum Exercise untuk Shoulder)

,

Codman Pendulum Exercise biasanya dilakukan untuk rehabilitasi bahu setelah operasi atau cedera bahu lainnya seperti dislokasi. Latihan ini terdiri dari gerakan ayunan dan melingkar yang membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada bahu setelah operasi dan juga membantu fleksibilitas bahu dan kemudahan gerak. Codman exercise dapat dilakukan dengan posisi prone lying atau posisi berdiri.


1.    Posisi Berdiri
Dalam posisi berdiri, bungkukkan badan dan gunakan tangan yang sehat sebagai tumpuan pada kursi atau meja. Biarkan lengan yang lemah menggantung, relaksasi otot-otot tulang belikat dan bahu. Gunakan tubuh untuk memulai mengayunkan lengan dalam gerakan melingkar. Gerakan harus mudah. Ini harus dilakukan selama 30 detik dalam satu arah dan ulangi selama 30 detik dengan arah sebaliknya. Mulailah dengan lingkaran yang kecil dan secara bertahap tingkatkan ke lingkaran yang lebih besar. Hal ini harus dilakukan tiga kali setiap hari. Bila tidak ada rasa sakit bisa ditambahkan dengan pembebanan.

a.   Posisi membungkuk sehingga lengan menggantung ke bawah. Gunakan meja atau kursi sebagai tumpuan. Goyang perlahan badan dari kiri kanan atau dalam gerakan melingkar untuk menggerakkan lengan dalam pola melingkar. Kemudian lakkukan dengan arah sebaliknya. Lakukan 5 kali di setiap arah 




                                                
b.  Posisi membungkuk sehingga lengan Anda menggantung ke bawah. Gunakan meja atau kursi sebagai tumpuan. Gerakkan lengan ke arah depan dan belakang. Biarkan lengan Anda melenggang bebas.


c.  Posisi membungkuk sehingga lengan Anda menggantung ke bawah. Gunakan meja atau kursi sebagai tumpuan. Gerakkan lengan dari sisi kanan ke sisi kiri. Biarkan lengan Anda melenggang bebas.

                                       
                  

2.    Posisi Prone Lying
Dalam posisi tengkurap, sambil berbaring menghadap ke bawah di tempat tidur, Anda akan perlu untuk menjuntai lengan lemah Anda dari sisi tempat tidur. Mengendurkan otot leher, lengan, bahu dan tulang belikat. Dalam gerak ayunan, mulailah dengan mengayunkan lengan ke depan dan ke belakang, sekitar 15 sampai 30 derajat dengan cara masing-masing. Untuk mengurangi rasa sakit, tingkatkan ayunan 30 sampai 45 derajat dengan cara masing-masing. Ketika memulai latihan ini, durasi tidak boleh lebih dari 15 detik dan dari waktu ke waktu, bekerja sampai tiga hingga lima menit. Hal ini harus dilakukan tiga kali setiap hari. Tambahkan dengan pembebanan jika tidak timbul rasa sakit.




Sumber:
http://www.ehow.com/way_5594454_codman-shoulder-exercises.html
https://patienteducation.osumc.edu/Documents/pendulum.pdf

Senin, 08 Oktober 2012

Manfaat Olahraga Sepatu Roda (Inline Skating)

,

 SEJARAH
Olahraga sepatu roda berasal dari negeri Belanda, diciptakan sekitar abad ke 17 oleh seorang penggemar ice skating. Dia ingin mengubah permainan ice skating menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras.
Tahun 1763 Joseph Marlin seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik mencoba berlari dengan peralatan ice skating yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi, tapi tidak bias berkembang pada waktu itu karena ada larangan pemerintah Belanda bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 sorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta “rocking Skate yang kemudian ia patenkan menjadi sangat popular, ia kemudian dijuluki “Bapak Pencipta Sepatu Roda”.
Olahraga itu kemudian popular di Amerika, Inggris dan Austria. Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The National Skating Association). Tahun 1924 berdiri organisasi sepatu roda Internasional dengan nama Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS). Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nasional.

Kejuaraan dunia diadakan setiap dua tahun sekali dalam nomer Roller Speed Track, Artistic Roller Skating dan Roller Hockey, untuk Speed Roller Skating direncanakan diadakan kejuaraan setiap tahun di Indonesia. Masuknya sepatu roda di Indonesia ketika masa penjajahan Belanda yang membawa permainan itu ke Indonesia, kemudian menjalar pada anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Tahun 1978 muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), dan pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuk Pengda Perserosi DKI Jakarta. Pada tanggal 24 – 26 April 1981 dilaksanakan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi. Dan dalam Munas Perserosi I resmi terbentuk PB. Perserosi dengan 14 anggota Pengda yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta.

Peraturan Pertandingan
Peraturan pertandingan berlaku untuk semua perlombaan sepatu roda di seluruh wilayah Indonesia. Peraturan perlombaan ini bersifat mengikat dan merupakan pedoman pokok bagi setiap anggota Perserosi yang mengikuti perlombaan sepatu roda.
Perlombaan sepatu roda dibagi dalam kelompok umur untuk putra dan putri, yaitu  :
A = kelompok 6 – 9 tahun
B = kelompok 10 – 12 tahun
C = kelompok 13 – 16 tahun
D = kelompok 17 tahun ke atas
E = kelompok bebas
Peserta haruslah anggota Perserosi Daerah, mempunyai tanda anggota Perserosi, memakai seragam perkumpulan, memakai nomer peserta dan harus sehat rohani dan jasmani. Nomor pertandingan dalam sepatu roda terdiri : sprint 200, 400, 500 meter, estafet, ketangkasan dan jarak menengah. Untuk ketangkasan dibagi beberapa nomor lagi yaitu : jumping, menerobos gawang, zig-zag, lompat ban, jumping balance, angka delapan, mundur, zig-zag melebar, lompat jauh dan membentuk huruf S.

INLINE SKATING
Inline skating meningkatkan denyut jantung dan membuat paru-paru Anda bekerja, kedua komponen dalam latihan aerobik. Inline skating selama 30 menit dengan kecepatan tetap meningkatkan denyut jantung rata-rata 148 kali per menit masing-masing. Inline skating memberikan latihan aerobik yang hampir sama efektifnya dengan berjalan dan lebih efektif daripada bersepeda atau tangga-loncatan. Anda dapat meningkatkan manfaat aerobik oleh skating di sebuah lereng menanjak, skating lebih giat berlatih skating atau interval, yang bergantian satu menit skating cepat dalam posisi terselip dengan satu menit skating nyaman dalam posisi tegak. Mendapatkan setidaknya 20 menit latihan aerobik tiga hingga lima hari per minggu menghasilkan manfaat kesehatan kardiovaskular, termasuk menurunkan risiko penyakit jantung. Mendapatkan 30 menit aktivitas fisik cepat - seperti inline skating - setiap hari dalam seminggu sangat mengurangi risiko penyakit kronis seperti stroke, tekanan darah tinggi dan penyakit arteri koroner, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia.

Berat Badan dan Pemeliharaan
Inline skating membakar kalori, yang menyebabkan penurunan berat badan. Tiga puluh menit skating stabil pada kecepatan nyaman membakar antara 210 dan 311 kalori, sementara 30 menit skating Interval membakar hingga 450 kalori. Untuk menurunkan berat badan, bertujuan untuk sekitar 60 sampai 90 menit aktivitas fisik per hari. Untuk menjaga berat badan, terlibat dalam 60 menit moderat intens latihan. Sebagai aturan umum, skating cepat dan lebih keras inline expends lebih banyak kalori.

Manfaat Anaerobik
Inline skating memberikan manfaat anaerobik, seperti otot memperkuat dan menyehatkan. Otot tubuh bagian bawah menerima latihan yang efektif, dengan penekanan khusus pada, tulang kering betis, glutes, paha belakang, pinggul dan paha, termasuk paha depan, penculik, adductors. Inline skating nada tubuh bagian atas, serta, punggung bawah, perut dan ekstensor manfaat. Bahkan otot lengan bahu dan atas mendapatkan latihan dari lengan cepat berayun.

Saldo
Keseimbangan dan koordinasi manfaat dari inline skating. Skating membutuhkan kelincahan dan kemampuan untuk menyeimbangkan pada kaki tunggal, gerakan maju memerlukan skaters untuk mengembangkan koordinasi bahkan lebih. Skating juga meningkatkan fleksibilitas sendi dan kekuatan, yang pada gilirannya stabil gerak, sehingga lebih mudah untuk bekerja keluar.

Minggu, 07 Oktober 2012

Short Wave Diathermy (SWD)

,

SWD adalah Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m.
Tujuan Pemberian SWD
Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.


Indikasi  SWD

Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya keluhan nyeri pd sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan, perlengketan otot jaringan lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem peredarah darah).
  1. Nyeri : Penghilang nyeri menggunakan ShortWave diatermi berguna pada pengobatan traumatic dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot, ligament dan sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga dipengaruhi oleh hilangnya kekakuan otot.
  2. Keram Otot : Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat berkurang karena hilangnya nyeri.
  3. Penyembuhan Luka : Untuk memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan meningkatkan dari sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak dapat meningkat secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada bagian proximal luka yang masih baik aliran darahnya.
  4. Infeksi : Pengobatan SWD dapat digunakan untuk membantu mempercepat penyembuhan akibat infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena infeksi. Ini akan meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk melawan organism infeksi
  5. Fibrosis : Pemanasan telah terbukti dapat memperbaiki kelenturan jaringan yang mengalami fibrosis, seperti pada tendon, kapsul sendi.

Kontraindikasi SWD
  1. Keganasan, contoh: kanker, tumor ganas.
  2. Kehamilan, karena dapat berpengaruh terhadap janinnya.
  3. Pendarahan, contoh: pasien wanita yang menerima perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi.
  4. Gangguan sensibilitas, karena dapat menyebabkan luka bakar pada area yang diterapi akibat efek panas yang dihasilkan dari SWD.
  5. Adanya logam / metal di dalam tubuh, contoh pemasangan internal fixation (screw end plate) pada pasien pasca fraktur.
  6. Pace Maker (alat pacu jantung)

Penempatan/susunan elektroda :
  1. Kontraplanar ; paling baik, penentrasi panas kejaringan lebih dalam, dipermukaan berlawanan dengan bagian terapi.
  2. Koplanar : elektroda berdampingan disisi sama dgn jarak elektroda adequat, pemanasan superficial, jarak antara ke2 elektroda >> lebar drpd elektroda.
  3. Cross fire treatment ; ½ terapi diberikan dgn elektroda 1 posisi, ½ terapi diberikan elektroda posisi lain, pemanasan jaringan dlm seperti untuk organ pelvis.
  4. Monoplanar : elektroda aktif diatas satu lesi, bila yang dituju local & dangkal

Sabtu, 06 Oktober 2012

Rekreasi Olahraga

,
Pengertian Rekreasi
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti ‘membuat ulang’, adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Secara umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation) dan rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation). Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion). Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya. Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Rekreasi adalah “kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi.” Meyer, Brightbill, dan Sessoms. Berdasarkan peninjauan secara terminologi keilmuan, REKREASI berasal dari dua kata dasar yaitu RE dan KREASI, yang secara keseluruhan berarti kembali menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai “sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan” (a means of refreshmnet or diversion).

A. Pengertian Rekreasi Olahraga
    Olaharaga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
  • Menurut Kusnadi (2002:4) Pengertian Olahraga Rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi.
  • Menurut Haryono (19978:10) Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdsarkan keingginan atau kehendak yang timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan.
  • Menurut Herbert Hagg (1994) “Rekreational sport /leisure time sports are formd of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of (unfortunate) unemployment”.
  • Menurut Nurlan Kusmaedi (2002:4) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.
  • Menurut Aip Syaifuddin (Belajar aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta, Grasindo.1990) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan ynag menyenangkan yang mengandung unsur gerak positif.
Rekreasi Olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsure-unsure olahraga (gerak) sehingga dapat menyenangkan

B. Tujuan Rekreasi Olahraga
Tujuan rekreasi olahraga adalah
  • Pengisi waktu luang
  • Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
  • Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja
  • Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan berkelompok serta rekreasi aktif).
  • Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan
  • Memperoleh kesenangan dengan cara berolahraga
  • Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan

C. Peranan Rekreasi dalam Kehidupan
Menurut Krippendorf (1994), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Kegiatan tersebut ada yang diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.
Banyak nilai yang dapat diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Telah dikatakan bahwa “anak-anak belajar melalui bermain”. Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.

Secara lebih spesifik peranan rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.
  • Mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana.
  • Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun karakternya.
  • Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.
  • Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan yang sehat.
  • Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung di lapangan.
  • Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
  • Menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan “self concept”.
  • Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok .
  • Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi.
  • Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.
  • Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang sejenis.
  • Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.
D. Sasaran Rekreasi Olahraga
Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat, olahraga sesuai dengan usia contoh hiking dilakukan oleh anak usia dewasa bukan dilakukan untuk anak kecil. Dan untuk anak kecil dapat disesuaikan dengan gerak yang dibutuhkan usia anak kecil.

Kamis, 04 Oktober 2012

BIOLISTRIK

,

Well, ini tugas paper kuliah saya di Semester 1 lalu, mata kuliah Fisika Kedokteran. hehe. Semoga bermanfaat ^^

Hukum Ohm : Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
R = V/I       R  : dalam Ohm
                   I   : Ampere (A)
                   V  : Tegangan (Volt)

Hukum Joule : Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam waktu tertentu menimbulkan panas.
H1(kalori) = VIT/J           V :  Tegangan dalam voltage
                                      I   :  Arus dalam Ampere
                                      T  :  Waktu dalam detik (sekon)
                                             J   :  Joule (0,239 Kal)

Macam-macam Gelombang Arus Listrik :
1.      Arus bolak-balik atau sinusoidal
2.      Arus setengah gelombang
3.      Arus searah penuh tapi mengandung riple/desir
4.      Arus searah murni
5.      Faradik
6.      Surged faradic/sentakan faradik
7.      Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
8.      Galvanik yang interuptus
9.      Arus gigi gergaji

A.      KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN YANG TIMBUL DALAM TUBUH
1.        SISTEM SARAF DAN NEURON
Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer (saraf afferen dan efferen)
Sistem Saraf Otonom : Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh
Struktur dasar dari sistem sraf disebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi, dan menghantarkan aliran listrik.

2.        KONSENTRASI DI DALAM DAN DI LUAR SEL
Potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga pada saat tertentu akan terjadi membran dipole/membran dua kutub dimana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan kelebihan ion positif, kebalikan dengan larutan yang konsentrasi tinggi akan berubah menjadi kekurangan ion sehingga menjadi lebih negatif. Membran permeabel biasanya permeabel terhadap ion K, Na dan Cl sedangkan terhadap protein besar (A-) sangat tidak permeabel.

3.        KELISTRIKAN SARAF
Dengan menggunakan mikroskop elektron serat saraf dibagi dalam dua tipe yaitu serat saraf bermyelin dan tidak bermyelin. Serat saraf bermyelin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan insulator (isolasi) yang baik dan kemempuan mengaliri listrik sangat rendah. Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermyelin.
Panjang dan kecepatan aliran listrik pada serat saraf tergantung pada lapisan myelin. Akson tanpa myelin dengan diameter 1 mm mempunyai kecepatan 20-50 m/s. sedangkan dengan diameter 10 m mempunyai kecepatan 100 m/s. pada serat saraf bermyelin aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul lain.
Telah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang disebut membran sel, didalam sel ini terdapat ion Na, K, Cl, dan protein (A-). Sel mempunyai kemampuan memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain, disebut aktifitas kelistrikan sel
Suatu saraf atau membran otot pada keadaan istirahat (tidak adanya proses konduksi impuls listrik), konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel dari pada di dalam sel.
Potensial aksi merupakan tenomena keseluruhan atau tidak sama seklai (all or none) yang berarti bahwa begitu nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo dari potendial aksi akan selalu sama, tidak perduli macam apapun intensitas dari rangsangan. Segera setelah potensial aksi mencapai puncak mekanisme pengangkutan di dalam sel membran dengan cepat mengembalikan ion Na ke luar sel sehingga mencapai potensial membran istirahat (-90 Mv). Proses ini disebut polarisasi dan berakshir. Siklus ini mencapai 3 m detik.

4.        PERAMBATAN POTENSIAL AKSI
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Poternsial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan poternsial aksi ke segala jurusan sel membran. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Periode Rerfaktrer Absolut : Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.
Perode Refrakter Relatif : Setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refrekter absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada stimulus/rangsangan yan gkuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.

5.        KELISTRIKAN PADA SINAPSIS DAN NEUROMYAL JUNCTION
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis. Berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal Junction.
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.

6.        KELISTRIKAN OTOT JANTUNG
Membran sel otot jantung tanpa rangsangan dari luar akan mencapai nilai ambang dalam menghasilkan potensial aksi pada suatu rate/kecepatan yang teratur.
Interval waktunya bisa bervariasi oleh karena perubahan dalam hal :
1.     Potensial membran istirahat
2.     Tingkat dari nilai ambang
3.     Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang.
Perubahan ketiga parameter itu sangat memperngaruhi mekanisme kontrol fisologis terhadap frekuensi jantung.


7.        ELEKTRODA
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga.
Apabila sebuah elektroda tembaga dan elektroda perak ditempatkan dalam bak berisi elektrolit akan terjadi perbendaan poter=nsial sebanyak 0,80-0,30 = 0,46 V.
Macam-macam bentuk elektroda:
1.     Elektroda Jarum (Mikro Elektroda), berbentuk konsentrik (konsentrik elektroda). Elektoda berbentuk jarum ini digunakan untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
2.     Elektroda Mikropipet, dibuat daripada gelas. Cara pembuatannya ialah pipa gelas dipanaskan kemudian ditarik cepat-cepat kemudian ujung gelas tersebut dipotong.
3.     Elektroda permukaan kulit, terbuat dari metal atau logam yan gtahan karat misalnya perak, nikel atau alloy.
a.         Bentuk pelat
b.         Bentuk suction cup
c.         Bentuk floating
d.        Bentuk ear Clip
e.         Bentuk batang

8.        ISYARAT LISTRIK TUBUH
a.      EMG (Elektromiogram), pencatatan otot biolistrik selama pergerakan otot. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang aktivitas kelistrikan otot.
b.     ENG (Elektroneurogram). Untuk mengetahui keadaan lengkungan refleks, mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris, dan untuk menentukan penderita miastenia gravis.
c.     ERG (Elektroretinogram), pencatatan potensial biolistrik pada retina melalui sangsangan cahaya pada retina.
d.     EOG (Elektrookulogram), pengukuran beda potensial pada kornea-retina akibat perubahan posisi dan gerakan mata.
e.     EGG (elektrogastrogram), yang berkaitan dengan peristaltil traktus gastrointestinalis.
f.      EEG (Elektroensefalogram), pencatatan isyarat listrik otak.
g.     EKG, ECG (Elektrokardiogram), pencatatan isyarat biolistrik jantung, dilakukan pada permukaan kulit.

9.        AKTIFITAS KELISTRIKAN OTOT JANTUNG
Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu mempunyai kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang depolarisasi. Ini akan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting perbedaan antara sel otot jantung dengan sel oto bergaris, yaitu sel otot jantung mempunyai:
1.     High speed conductive pathway (konduksi berjalan dengan kecepatan tinggi)
2.     Long refractory period (periode refrekter yang penjang)
3.     Automatisasi (otomatis)

B.       ISYARAT MAGNET JANTUNG DAN OTAK
Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya arus listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi. Pencatatan medan magnet jantung disebut magnetokardiogram. Besarnya sekitar 5x10-11 Telsa (T) atau sekitar 10x108 medan magnet bumi.
1.        MAGNETOKARDIOGRAFI (MKG)
Penderita ditempatkan dalam ruang oktagonal yang terdiri dari 5 lapisan pelindung magnet. Segala materi disingkirkan dari subjek yan gakan diperiksa. Kemudian magnetodetector probe didekatkan pada tubuh/jantung. Perekamannya hanya berlangsung dalam waktu 1 menit.

2.        MAGNETOENSEFALOGRAM (MEG)
Yaitu pencatatan medan magnet sekaligus sekeliling otak dengan mempergunakan arus searah. Alat yang digunakan adalah SQUID magnometer. Pada ritme alpha medan magnet otak berkisar 1x10-13 T.

C.      PENGGUNAAN LISTRIK DAN MAGNET PADA PERMUKAAN TUBUH
Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik berfrekuensi rendah untuk menimbulkan efek panas. Taun 1929 telah pula menggunakan frekuensi 30 MHz untuk pemanasan yang disebut short wave diathermy. Tahun 1950 diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekuensi 2.450 MHz untuk keperluan diathermy dan pemakaian radar.
1.        FREKUENSI ARUS LISTRIK
1.    Listrik Berfrekuensi Rendah. Yaitu antara 20 Hz sampai dengan 500.000 Hz. Mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Contoh alatnya adalah stinulator yang rangkaiannya terdiri dari multivibrator, astable multivibrator.
2.    Listrik berfrekuensi Tinggi. Yaitu arus listrik di atas 500.000 siklus per detik (500.000 Hz) mempunyai sifat merangsang motoris atau saraf sensoris, kecuali dilakukan dengan pengulangan yang sama. Mempunyai sifat memanaskan.
a.    Short Wave Dhiatermy (diatermi gelombang pendek)
                                       i.          Menghasilkan panas dan peningkatan efek fisiologis :
1.    Meningkatkan metabolisme
2.    Suplai darah meningkat
3.    Efek pada saraf
4.    Mengurangi relaksasi otot dan meningkatkan efensisai usaha otot
5.    Terjadi koagulasi
6.    Penurunan tekanan darah
7.    Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat
                                          ii.     Mempunyai efek terapeutik (pengobatan) :
1.    Terhadap daerah peradangan
2.    Efek terhadap infeksi bakteri
3.    Menghilangkan rasa sakit
4.    Peningkatan absorpsi dan peningkatan aliran darah pada daerah yang patah.
b.    Micro Wave Dhiatermy (diatermi gelombang mikro), merupakan gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang antara sinar inframerah dan gelombang yang dihasilkan diatermi gelombang pendek. Efek yang ditimbulkan:
                           i.     Efek fisiologis, yaitu menimbulkan panas pada jaringan-jaringan yang banyak mengandung air, dan banyak pula mendeprosit energi.
                           ii.     Efek pengobatan, dipakai untuk mengobati penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) dan peradangan.
Gelombang mikro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi, dapat mengakibatkan pendarahan, trombosis dan flebitis.
2.        ELECTROCAUTER DAN ELECTROSURGERY
Listrik berfrekuensi tinggi dipergunakan untuk mengontrol pendarahan pada waktu operasi. Biasanya digunakan untuk operasi otak, limpa, vasica felea (kantong empedu), prostat dan serviks.

3.        DEFIBRILLATOR
Penderita yang mengalami fibrilasi telah dilakukan pengobatan melalui massage jantung (metoda mekanik) namun akan sangat berhasil apabila dilakukan syok listrik pada daerah jantung.
1.    AC defibrillator, menggunakan transformator step up dengan tegangan antara 80-300 V, amper berkisar 4-6 A. Penggunaan secara interval 250 mili detik pada frekuensi 60 Hz. Untuk menghilangkan efek kejang-kejang pada otot tulang/otot bergaris.
2.    Capasitive discharge DC defibrillator, menggunakan sirkit kapasitas akan diperoleh pulsa yang singkat dengan amplitudo yang tinggi. Energi yang disimpan kapasitor :
    E = EV2/2
C  =   nilai kapasitor berkisar 10-50 uF
V  =   tegangan berkisar 2-9 kV
E  =   sebesar 400 J
3.    Delay line capasitive discharge DC defibrilator, energinya hanya dengan satu kapasitor saja. Karakteristik pada pelepasan muatan adalah rectangular
4.    Square wave defibrillator, pelepasan muatan dari kapasitor ke tubuh manusia melalui suatu seri SCR (Silicon Control Rectifier). Manfaatnya:
a.         Arus pendek yang rendah
b.         Tidak menggunakan induktor
c.         Kapasitas yang diapakai sangat kecil
d.        Tidak memakai relay

D.      MAGNETIK BLOOD FLOW METER
Yaitu alat pengukur aliran darah magnetis berdasarkan atas prinsip induksi magnetis.
V = B dv           V  =   tegangan (volt)
                                 B  =   kuat medan magnet (gauss)
                                 d   =   diameter pembuluh darah
                                 v   =   kecepatam (m/s)

E.       SYOK LISTRIK
Adalah suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Merupakan kejadian yang timbul secara kebetulan.
1.    Syok dengan tujuan tertentu, ini dilakukan atas dasar indikasi medis. Penderita akan dialiri arus listrik dalam orde 0,5 sampai 1,5 A dengan voltase 80-110 V dalam waktu 1/10 sampai 1/5 sekon.
2.    Syok tanpa tujuan tertentu, timbulnya akibat dari suatu kecelakaan. Ini dikenal dengan Earth Shock :
a.    Low tension shock (syok tegangan rendah)
b.    High tension shock (syok tegangan tinggi)

1.        PARAMETER YANG MEMPENGARUHI SYOK LISTRIK
Syok semakin serius apabila arus yang melewati tibuh semakin besar. (I=V/R)  berarti tegangan penting dalam menentukan berapa arus yang dapat dilewati oleh tahanan yang diberikan oleh tubuh.
1.    Jenis kelamin
a.    Rata-rata threshold untuk laki-laki 16 mA, untuk wanita 10,5 mA
b.    Rata-rata let go current untuk laki-laki 16 mA, untuk wanita 10,5 mA. Minimum let go current untuk laki-laki 9,5 mA, untuk wanita 6 mA.
2.    Frekuensi AC, menurut hasil penelitian Dalziel ternyata frekuensi 50-60 Hz merupakan minimum let go current.
3.    Duration, nilai ambang fibrilasi akan meningkat bila waktu semakin kecil.
4.    Berat badan, nilai ambang fibrilasi akan meningkat dengan meningkatnya berat badan.
5.    Jalan yang ditempuh arus, apabila jalan yang ditempuh arus melewati jantung atau otak akan timbul bahaya syok semakin keras.

2.        PENGARUH SYOK LISTRIK TERHADAP ORGAN TUBUH

Current
(1 secong contact)
Effect
Voltage requred to produce the current eith assumed body resistance
10.000 Ohm
1.000 Ohm
Safe 1 mA,
Current or less values 1-8 mA
Causes no sensation not felt is at threshold perception.
Sensation of shock. Not painfull. Individual can let go at will as muscular control is not last (5 mA is   accepted as maximum harmless current intencity)
10 V

10-8 V
1 V

1-8 V
Unsafe current
8-15 mA
Painfull shock. Individual can let go at will beginning of sustained involuntary muscular control is not last
80-150 V
8-15 V
15-20 mA
Painfull shock, muscular control of adjacent muscles lost. Can not let go.
150-200 V
15-20 V
30-50 mA
Painfull, severe muscular contractions. Breading is difficult
200-500 V
20-50 V
6 Amp
Sustaind ventricular contraction followed by normal heart rhythem (defibrillator). Temporary respiratory paralysis an possibly burns.
60.000 V
6.000 V
3.        PENGOBATAN TERHADAP SYOK lISTRIK
Ringan :
1.    Penderita diistirahatkan
2.    Diberi minum dengan air dingin, tujuannya agar tidak menyebabkan vasodilatasi/pelebaran pembuluh darah dan berkeringat banyak yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Berat :
1.    Penderita ditelentangkan sedemikian rupa agar mudah bernafas.
2.    Pakaian dibuka/dilonggarkan
3.    Apabila kesadaran menurun dan kegagalan pernafasan dapat dilakukan pernafasan buatan “mouth to mouth”
4.    Kalau terjadi jantung berhenti berdenyut, lakukan mesase jantung.

4.        PENCEGAHAN TERHADAP SYOK
Terhadap alat listrik yang digunakan :
1.    Semua alat listrik harus menggunakan three wire cord/ kabel tiga urat dan dihubungkan ke ground sekuat mungkin.
2.    Segala tombol dan tahanan harus berada pada live (kawat fasa)
3.    Seluruh tombol harus “turn off” apabila tidak dipergunakan
4.    Alat pacu jantung harus diisolasi dan hindari dari sentuhan logam
5.    Lakukan prosedur tes secara teratur
6.    Alat-alat listrik diletakkan sedemikian rupa sehingga terhindar dari pegangan penderita.
Terhadap penderita :
Penderita diisolasikan dari ground. Ini agak sulit karena pada EKG monitor kaki kanan penderita selalu dihubungkan ke ground. Untuk menghindari hak itu digunakan transformer.
Terhadap ruangan :
1.    Lantai ruangan terbuat dari bahan tanpa penghantar listrik atau dipasang karpet karet
2.    Ruangan harus sekering mungkin


Sumber : Gabriel, J.F. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta. 1996
 

QIENAZONE Copyright © 2011 | Template design by QIENAZ | Powered by Syauqinaa Sabiilaa